Minggu, 29 Maret 2009

Sejuta Harapan dari Jakarta


Jakarta memberi ruang kenikmatan hidup bagi anda para perantau, mungkin sebagian orang bisa saja berpikir begitu ketika hoki dan modal kuat untuk bertahan di kerasnya kehidupan Ibukota menyertai mereka. Tapi apakah Jakarta harus berpikir untuk diri sendiri, sementara di sisi lain Jakarta memberi sejuta harapan hidup.Banyak orang tetap masuk Jakarta tanpa harus dibekali keterampilan yang cukup. Banyak orang masuk Jakarta dengan tempat tinggal yang tidak pasti. Mereka nekat ke Jakarta karena daerah tidak bisa memberi jaminan hidup lebih baik.Mereka tidak mungkin mempunyai keterampilan baik kalau untuk hidup saja susah. Bagaimana untuk biaya sekolah selama buat kelangsungan hidup saja masih sulit. Karena itu, kalau mengharapkan harus punya keterampilan, boleh saja tapi hanya mimpi.
Jakarta memberi sejuta harapan hidup tanpa harus punya keterampilan. Orang bisa hidup, bisa makan tanpa harus kerja keras.Cukup menjadi pengemis asal bisa tahan malu sudah cukup jadi modal hidup di Jakarta.Orang bisa datang ke Jakarta walaupun tidak ada jaminan tempat tinggal karena banyak kolong jembatan yang dapat menjadi tempat berlindung, tempat berteduh. Apakah ini salah mereka, salah pemerintah yang semestinya mengatasi kemiskinan dan pendidikan?
Karena itu, Pemda DKI Jakarta tidak perlu membuat macam-macam aturan hanya karena ingin melepaskan diri dari beban dari pendatang baru. Tidak perlu melakukan proyek sosialisasi yang hanya menghabiskan dana, uang rakyat.
Kalau Pemda DKI Jakarta tetap ingin membendung pendatang baru tidak usaha macam-macam. Pemda cukup memberdayakan kelurahan dengan RT dan RW-nya terhadap penduduk di lingkungannya. Siapa yang tidak punya surat-surat, pekerjaannya atau tempat tinggal tidak boleh tinggal di Jakarta.
Dinas Ketenteraman dan Ketertiban DKI Jakarta bersama wali kota harus konsisten menertibkan gubuk liar sehingga memberi pelajaran bagi yang ingin datang ke Jakarta tanpa bekal cukup dan kepastian tempat tinggal.
Artinya, penegakan hukum harus jelas agar tidak memberi peluang untuk orang tetap datang ke Jakarta. Nyatanya, Pemda DKI Jakarta tidak pernah konsisten sehingga menjadi peluang orang terus berdatangan ke Jakarta. Jadi bagi anda yang ingin merantau ke Jakarta untuk merubah nasib sebaiknya berpikirlah seribu kali sebelum anda menginjak tanah  Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar