Selasa, 31 Maret 2009

Mengenal Karakter Mobil Di Kala Hujan


Musim hujan yang telah menghampiri tanah air ini selama berbulan-bulan sangat berakibat buruk bagi para driver yang banyak mengisi aktivitas mereka di jalanan.Untuk menghadapi musim hujan, kondisi kendaraan harus dalam keadaan baik. Selain mesin, ada beberapa peranti yang harus diperiksa supaya tetap aman selama perjalanan. Kendaraan juga perlu diperlakukan sesuai karakternya.

Berikut adalah petunjuk cara menerjang genangan air yang tingginya sampai setengah lingkar velg atau sampai menyentuh gril. 

Itu saja belum cukup. Masih ada beberapa langkah yang harus dilakukan, termasuk cara aman berkendara di jalanan basah sesuai dengan karakter mobil. Perhatikan kiat-kiat di bawah ini.

1.Pastikan kondisi rem bekerja dengan memeriksa kanvasnya, jika sudah tipis segera ganti. Periksa juga ketinggian tuas rem tangan saat difungsikan. Jika terlalu tinggi, segera setel sesuai ukuran standarnya.

2. Periksa AC, terutama isi freon pada dryer masih penuh. Sebabnya, kalau sistem pendingin ruangan kabin ini tidak bekerja, hanya mengeluarkan angin, hal itu bisa membuat kaca berembun.

3. Teliti penghapus kaca (wiper). Kalau kondisinya sudah tak baik, ketika mengipas, pada kaca akan menimbulkan garis-garis. Kemudian tabung air pembersih kaca diberi sampo khusus kaca agar tetap bersih.

4. Sebelum jalan, periksa tekanan angin ban. Menerjang jalanan basah sebaiknya ukuran tekanan ban dikurangi sekitar 3 sampai 5 psi untuk mendapatkan daya cengkeram yang maksimal sebab, jika memakai ukuran untuk jalanan kering, permukaan ban yang menyerupai punuk unta sulit membuang air ke samping. Akibatnya, terjadi gejala aquaplanning. 

5. Sistem gerak roda mobil, salah satunya 4x4 (4WD) yang boleh dibilang paling aman di aspal basah karena keempat rodanya mendapat tenaga yang sama. Namun, dari semua ATPM yang memasarkan kendaraannya di Indonesia, kecil sekali persentasenya yang menjual kendaraan 4x4.

Mobil berpenggerak roda depan (front wheel drive) atau two wheel drive (2WD), kesalahan handling masih bisa di-counter. Artinya, ketika mobil berguncang ke kiri atau ke kanan, itu bisa diatasi dengan tetap menjaga putaran mesin untuk memberi tenaga konstan pada roda depan.

Mobil gerak roda belakang (rear wheel drive) paling sensitif di jalan basah. Untuk yang ini, dibutuhkan kehalusan mengemudi. Kelebihan tenaga, kasar melepas kopling, atau memutar kemudi bisa berakibat mobil melintir karena roda belakang yang mendorong. Ini kebalikan dengan FWD yang menggunakan roda depan yang menarik.

6. Saat melintasi jalanan basah, daya cengkeram roda bisa berkurang. Di antaranya akibat akselerasi yang berlebihan dengan pemakaian gigi yang tidak sesuai. Atau bisa juga putaran mesin berlebihan.

Begitu juga deselerasi, harus secara halus. Bisa dengan pengereman (secara halus) dibarengi penurunan gigi persneling bertahap. Ketika melakukan pengereman (terutama saat mencapai kecepatan sedang) mendadak, hindari disertai memutar kemudi secara kasar.

7. Jangan mengebut jika tiba-tiba turun hujan dari keadaan kering. Permukaan aspal masih licin. Walau hujan sudah lama, permukaan jalan yang diterjang berwarna kuning itu sangat licin karena bekas tanah.

So, hujan jangan menjadi kendala anda untuk melakukan aktivitas dengan bepergian menggunakan kendaraan layaknya mobil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar