Minggu, 29 Maret 2009

"Drugs And Cigarettes Matikan Gayamu, Kreativitasmu, serta Nyawamu"


Bagi sebagian orang mungkin narkoba dan rokok merupakan kebutuhan yang harus ada dalam keseharian mereka demi meraih kenikmatan semata. Namun sebenarnya narkoba dan rokok bisa mematikan segalanya baik gayamu, kreativitasmu, sampai melayangnya nyawa seseorang. Berbicara tentang penanggulangan narkoba memang tidak ada habisnya. Padahal menurut survey terbaru yang didapatkan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) sebanyak 15.000 pelajar di Indonesia (usia 12-24 tahun) setipa tahunnya tewas akibat menggunakan narkoba. Perharinya di perkirakan barang penjual mimpi itu telah merenggut sekitar 41 orang. Ini berarti dari 1,5 persen atau sekitar 3,2 juta orang Indonesia terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. memang untuk menyingkirkan penyakit masyarakat ini dibutuhkan lebih dari slogan dan spanduk. Meningkatnya jumlah pengguna narkoba di Indonesia diakibatkan kurangnya sarana dan prasarana rehabilitasi bagi korban narkoba serta kurangnya pengertian terhadap penyalahgunaan narkoba. Masyarakat mungkin masih belum mengetahui bahwa keluarga khususnya yang memiliki anggota keluarga korban narkoba, mempunyai kekuatan luar biasa untuk saling membantu memperoleh kepulihan. Oleh sebab itu kelompok kekeluargaan yang terdiri dari orang tua yang anak atau annggota kelurganya mempunyai masalah dengan narkoba mempunyai peranan penting bagi mereka untuk bangkit dari keterpurukan. Narkoba harus diperangi mulai dari organisasi akar yakni keluarga. Menurut Dick Schaefer, dalam bukunya Choiches & Consequenes, What to Do When a Teenager Uses Alcohol/Drugs, pertama orang tua perlu belajar lebih memahami tentang narkoba dan kecanduan. Kedua, hadir atau bergabung. Lantas, bagaiman dengan rokok? Kecanduan rokok sudah menjadi masalah serius yang dihadapi dunia. Di Indonesia, terdapat sekitar 63 juta perokokok yang sulit menghindari kecanduan. Sedangkan, kematian akibat merokok mencapai 57.000 pertahun atau setidaknya 156 jiwa melayang setiap harinya. Jika tren merokook terus berlanjut, diperkirakan 85 juta penduduk Indonesia usia remaja saat ini akan menjadi perokok berat, dan 12-13 juta di antaranya akan meninggal di usia muda. Data WHO tahun 2008 mencatat, sebanyak 5,4 juta orang meninggal akibat rokok di seluruh dunia. Banyak yang mengatakan berhenti merokok sangat sulit. Ada yang lebih baik bercerai daripada berhenti merokok. Adapula yang mengatakan lebih baik berhenti makan daripada berhenti merokok. Hal itu terjadi karena merokok sudah dianggap lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, mereka juga menyadari dalam asap rokok mengandung 4.000 zat kimia yang sangat berbahaya untuk kesehatan dirinya dan keluarga. Sama halnya dengan narkoba merokok pun sebenarnya dapat membunuh karakter seseorang dan kreativitas seseorang, karena bagi pecandu rokok (adiksi nikotin), beberapa jam tidak merokok, membuat mereka gelisah, mulut terasa tidak enak hingga bingung melakukan sesuatu. Sebenarnya kunci untuk menghentikan kebiasaan merokok adalah niat yang tulus dari hati si perokok itu sendiri untuk menjauhi rokok. Karena siapa lagi yang mau menjaga badan kita agar tetap sehat kalau bukan diri kita sendiri? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar